Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vortex 250, Motor Rakitan Semarang Yang Pernah di Bawa Tour ke Pegunungan Himalaya

Vortex 250, Motor Rakitan Semarang Yang Pernah di Bawa Tour ke Pegunungan Himalaya

Tahu kah kamu, pada tahun 2017 salah satu pabrikan motor lokal Indonesia menggegerkan dunia roda dua tanah air dengan menghadirkan motor adventure keren bergaya Eropa.

Motor tersebut adalah Vortex 250 yang merupakan motor bergenre adventure buatan pabrikan lokal Indonesia, Viar. 

Dengan motor ini, Viar secara gentle akan bersaing langsung dengan Kawasaki Versys 250 atau Honda CRF Rally 250 yang tentu saja keduanya sudah memiliki nama besar.

Secara tampilan, Vortex 250 memang terlihat sangat gagah, dimensinya besar serta cukup tinggi, khas motor adventure.

Mesinnya berkapasitas 250cc, dan dari beberapa ulasan pengguna motor ini menyatakan puas dengan performa mesin yang digunakannya.

Motor ini dirakit di Semarang, Indonesia, yang memang di sanalah pabrik Viar berada. Namun, yang menjadi pertanyaan umum adalah bagaimana durabilitas dari motor lokal ini.

Ini merupakan pertanyaan yang wajar, mengingat konsumen tanah air tidak begitu percaya dengan kualitas motor non-Jepang dan Eropa. 

Untuk itu, Viar menguji Vortex 250 ini dengan menjelajah dari Jakarta ke Jawa Timur tanpa ada masalah sedikit pun.

Hebatnya lagi, rupanya motor ini juga sudah diajak untuk melakukan perjalanan sejauh 15.000 km dari Jakarta menuju Pegunungan Himalaya.

Dimana tour ini dilakukan oleh seorang solo rider asal Jakarta, Pak Gunadi, yang merupakan pentolan dari Viar Rider Indonesia.

Beliau berhasil mendaki gunung Himalaya menggunakan sepeda motor Viar Vortex 250. Motor produksi lokal itu dibawa dari Indonesia melalui jalan darat dengan melewati berbagai negara.

Perjalanan sejauh 15.000 km tersebut dia mulai dari Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2018 dan sampai tujuan pada tanggal 7 Oktober 2018 atau sekitar 2 bulan.

Perjalanan sejauh itu melewati banyak negara dengan bermacam-macam medan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Negara-negara yang dilaluinya antara lain Malaysia, Thailand, Myanmar, India, dan Nepal, lalu sampai di Himalaya.

Pak Gunadi bercerita bahwa perjalanan panjangnya tersebut memang sangat sulit dan tidak mudah, termasuk medan yang harus dilalui.

Meskipun begitu, ia bersyukur motor yang dibawanya itu sama sekali tidak mengalami masalah apapun.

Nah, dengan demikian sudah terbukti kalau Viar Vortex 250 memang memiliki ketahanan yang baik dan siap diajak bertempur melewati segala medan.

 

Perlu diketahui bahwa Viar Vortex 250 sendiri merupakan motor rebranding dari Zongshen RX3 di China atau Cyclone RX-3 jika di Amerika Serikat.

Secara desain bodi, dimensi, bentuk lampu, sasis, dan lain-lain, sangat mirip dengan kedua motor tersebut.

Sedangkan bagian dapur pacunya sendiri kabarnya merupakan mesin yang sama dengan yang digunakan pada Zongshen maupun Cyclone RX3.

Mesin ini juga merupakan basis mesin yang sama yang digunakan pada motor Minerva Megelli dan juga Viar Cross X 250.

Mesinnya sendiri berkapasitas 249cc, single silinder SOHC, berpendingin cairan. Borestrokenya berukuran 77 x 53,6 mm, dengan sistem bahan bakar karburator pada generasi awal, lalu menjadi injeksi pada generasi terbarunya.

Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 25,15 PS pada 9.000 RPM dan torsi puncak di angka 22,5 newton meter pada 7.000 RPM.

Kabarnya motor ini sanggup melaju hingga kecepatan maksimal di angka 160 km/jam, dengan konsumsi rata-rata bahan bakar di angka 28 km/l, sebuah angka yang cukup baik untuk sebuah motor lokal.

Bagian suspensinya sudah menggunakan jenis upside down di depan dan monoshock di bagian belakang yang dipadukan dengan aluminium swing arm.

Sementara bagian pengeremannya sudah menggunakan disk brake depan dan belakang. 

Framenya sendiri memakai jenis twin spar, dan motor ini dibekali tangki bahan bakar sebesar 15 liter dengan memiliki bobot motor seberat 163 kg.

Bahkan lampu utamanya dilengkapi dengan proyektor, dan jika diperhatikan lampu utamanya ini bentuknya mirip dengan Suzuki Inazuma.

Sedangkan pada panel speedometer menggunakan perpaduan analog digital dengan fitur pendukung lainnya seperti lampu hazard, soket 12 volt, USB power, mudguard, crash bar, serta pannier atau sidebox sebagai pelengkapnya.

 

Nah, kala itu motor ini dijual dengan harga 41 jutaan untuk varian karburatornya, sementara untuk varian injeksi dijual seharga 51 jutaan.

Harga ini masih jauh lebih murah dibandingkan para pesaingnya kala itu, misalnya seperti Kawasaki Versys X250 dengan harga 63 jutaan atau Honda CRF 250 Rally yang dijual di angka 75 jutaan.

Saat ini kami tidak tahu pasti apakah pihak Viar masih menjual motor ini atau tidak, namun jika dilihat dari website resmi mereka, Vortex 250 sudah tidak terpampang di sana.

Melihat desainnya yang keren, andai saja motor ini mereknya adalah Honda atau Yamaha dan dijual dengan harga tersebut pasti akan sangat laris manis di Indonesia.

Meski sudah tidak seramai dulu, namun merek Viar tergolong cukup berani dalam menjajal persaingan roda dua di tanah air, dan saat ini sepertinya mereka lebih berfokus pada kendaraan-kendaraan niaga di Indonesia..