Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Sih Kelebihan Sasis Delta Box Yamaha?

Apa Sih Kelebihan Sasis Delta Box Yamaha?

Mungkin banyak yang masih ingat betapa populernya Yamaha Vixion saat pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2007 silam.

Mesin SOHC 4 klep, sistem bahan bakar injeksi, suspensi belakang monoshock, dan yang paling keren adalah penggunaan sasis Delta Box.

Banyak teknologi canggih yang disematkan pada Yamaha Vixion kala itu, dan Delta Box menjadi salah satu yang paling populer.

Rangka atau sasis jenis ini saat itu hanya bisa ditemukan pada motor-motor mahal Yamaha seperti Yamaha R1 atau R6. Namun kemudian sasis ini diturunkan pada motor yang lebih terjangkau, yakni Yamaha Vixion.

Lantas, apa kelebihan sasis Delta Box yang sangat menjadi kebanggaan Yamaha dibandingkan model lain?

Saat ini, di Indonesia, tercatat banyak motor Yamaha yang menggunakan sasis Delta Box ini, bahkan hampir semua motor sport mereka menggunakan sasis ini kecuali R25 dan juga MT-25.

Mulai dari Yamaha Vixion, R15, XSR 155, MT-15, hingga Yamaha Xabre, Yamaha R6, dan Yamaha R1, semuanya menggunakan sasis Delta Box ini.


Selain bentuknya yang memang terlihat keren, canggih, dan juga kokoh, sasis Delta Box ini bukanlah sasis sembarangan.

Sasis ini merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi, kinerja, dan kestabilan pada sebuah kendaraan.

Teknologi ini menggabungkan desain Delta, yakni sebuah bentuk tiga sisi dengan struktur box untuk menciptakan konstruksi yang kuat dan juga ringan.

Struktur ini mampu menahan beban tambahan seperti suspensi, mesin, dan bagasi serta mencegah kendaraan agar tidak mudah goyang saat melalui jalanan yang berbelok.

Delta Box juga memiliki konstruksi yang compact sehingga membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan nilai jual kendaraan.

Dengan frame Delta Box ini, motor Yamaha dapat menghasilkan kinerja yang lebih tinggi karena ketika roda menjalani gaya sentrifugal, frame mampu mengimbangi gaya yang menimbulkan efek putaran di sekitar mesin.

Teknologi ini juga memungkinkan pengendara untuk menikmati pengalaman berkendara yang lebih responsif karena frame ini dapat mengimbangi gaya dan putaran mesin dengan lebih baik.


Teori dasar dari sasis Delta Box sebetulnya dilandasi oleh desain segitiga yang lebih rigid dibandingkan model persegi.

Delta Box membentuk garis diagonal dari steering head ke swing arm, dengan model seperti ini mesin dapat menggantung dan memberikan kesan frame yang menyelubungi mesin di dalamnya.

Delta Box adalah teknologi yang digunakan oleh pabrikan Yamaha untuk membuat rangka motor.

Teknologi ini menggabungkan sisi luar dan sisi dalam dari motor dengan menggunakan plat aluminium yang disebut dengan Delta Box.

Plat aluminium ini dibentuk dengan menggunakan mesin CNC dan diperkuat dengan baut yang menyambungkan logam.

Teknologi ini akhirnya menghasilkan rangka yang kokoh dan kuat dengan desain yang ringan dan juga modern. Delta Box juga membantu meningkatkan kinerja dan handling dari motor.

Meski nama Delta Box sendiri merupakan paten milik Yamaha, konstruksi sasis semacam ini sebetulnya juga banyak digunakan pada motor lain di luar merek Yamaha, hanya saja berbeda nama.

Honda misalnya, juga menggunakan sasis berdesain serupa, hanya saja mereka menyebutnya dengan sasis Twin Spar atau Perimeter.

Honda memakainya pada superbike andalannya, CBR1000RR-R, maupun CBR600RR. Suzuki juga menggunakan sasis serupa pada GSX-R1000, hanya saja mereka menyebutnya sebagai sasis aluminium.

Kawasaki pun menggunakan sasis Twin Spar pada motor-motor sport andalannya. Bahkan pada motor-motor balap di MotoGP pun kebanyakan menggunakan sasis jenis ini, hanya saja dengan desain yang lebih kompleks.


Lantas, kenapa hanya Yamaha yang menggunakan sasis Delta Box ini pada motor kecil (mocil)-nya, sementara Honda dan Suzuki tidak?

Hal ini lebih pada pertimbangan dari masing-masing pabrikan. Sasis Delta Box memiliki dimensi yang cenderung besar dan juga lebar, sehingga mengharuskan penggunaan material ringan seperti aluminium atau karbon fiber sebagai bahan utamanya.

Untuk motor besar ini tentu tidak menjadi masalah, sementara untuk motor kecil produksi massal, penggunaan bahan ringan bisa sangat mempengaruhi harga jualnya.

Yamaha pun sebetulnya mengalami dilema dengan hal ini. Jika menggunakan material aluminium, jelas akan mengganggu anggaran produksi karena harganya akan terlalu tinggi untuk model seperti Yamaha Vixion.

Sementara itu, jika menggunakan baja bobotnya akan berlebihan yang tentunya bisa mengurangi performa akselerasi.

Akhirnya, diputuskan bahwa sasis Delta Box yang digunakan pada motor kecil Yamaha dibuat dari plat besi dengan ketebalan yang sudah dihitung sedemikian rupa supaya tetap ideal.

Dibuat ringan namun tetap kuat dengan sistem drainase yang dirancang sebaik mungkin, termasuk penggunaan cat celup untuk menghindari karat.

Meskipun setelah dipakai berpuluh-puluh tahun tetap saja ada frame Delta Box yang keropos dan perlu dilas ulang, namun hal itu wajar karena perbedaan intensitas pemakaian dari masing-masing pengguna.


Nah, mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya, kenapa pada Yamaha R25 tidak menggunakan rangka Delta Box? Jawabannya tentu karena bobot yang menjadi pertimbangan.

Jika R25 menggunakan Delta Box berbahan besi, jelas akan membuat bobotnya menjadi jauh lebih berat, karena ukuran Delta Box-nya tentu akan lebih besar daripada milik R15.

Sementara jika menggunakan bahan aluminium, tentu harganya tidak akan terjangkau. Hal ini juga berlaku pada MT-25 yang merupakan turunan dari R25.

Nah, sasis Delta Box sampai saat ini masih menjadi senjata andalan Yamaha dalam memikat hati para konsumennya, terutama di Indonesia.

Karena kita tahu sendiri, bikers tanah air sangat suka dengan sesuatu yang berbau canggih dan modern. Namun, sejujurnya, rangka jenis Delta Box ini lebih cocok digunakan pada motor model sport full fairing saja, karena secara tampilan bisa klop dengan desain fairing-nya.

Sementara jika digunakan pada motor naked seperti Vixion, frame ini memberikan kesan kopong dan kerempeng pada sektor mesin yang hanya 150 cc.