Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Alasan Suzuki DR200 Tidak Dijual Secara Umum di Indonesia

Inilah Alasan Suzuki DR200 Tidak Dijual Secara Umum di Indonesia

Jika di Indonesia, Kawasaki mempunyai KX series, Honda mempunyai CRF series, sementara Yamaha dengan varian WR seriesnya.

Lalu, motor apakah jagoan Suzuki di kelas ini? Kenapa mereka tidak ikut serta memasarkan motor trail mereka di Indonesia?

Padahal, jika dilihat-lihat, pasaran motor trail saat ini cukup ramai diminati, dan tentunya kehadiran motor trail Suzuki akan menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya di tanah air.

Nah, meskipun sampai sekarang Suzuki tidak juga meluncurkan jagoan di kelas motor trail, namun sebenarnya Suzuki sudah memboyong motor trail mereka di Indonesia.

Hanya saja trail buatan Suzuki ini tidak dijual secara umum, dan motor Suzuki yang sudah diboyong ke Indonesia ini adalah Suzuki DR200S.

Motor ini memang boleh dibilang cukup jarang terlihat di jalanan, mengingat Suzuki hanya mendistribusikan DR200S dalam jumlah yang terbatas.

Ditambah lagi, pihak Suzuki Indonesia juga tidak menjual motor ini secara umum, melainkan hanya didatangkan untuk memenuhi pesanan sebagai motor dinas kepolisian maupun TNI.


Dilansir dari autorider.com, Yohan Yahya, selaku kepala Departemen Sales Suzuki Indomobil, mengungkapkan jika pihaknya mendatangkan Suzuki DR200 sebagai kendaraan Brimob sejak tahun 2015 lalu.

Beliau juga menyebutkan bahwa sampai tahun 2020 sudah ada sekitar 8.000 unit Suzuki DR200 yang sudah masuk ke tanah air, atau rata-rata setiap tahunnya terdapat 1.300 sampai 1.400 unit Suzuki DR200 yang dimasukkan ke Indonesia.

Suzuki DR200 sendiri merupakan produk Suzuki Global yang dijual secara resmi di negara-negara seperti Australia, Jepang, Afrika, dan beberapa negara di Amerika.

Motor ini dirancang sebagai trail street legal yang bisa digunakan di jalan raya.

Secara dimensi, motor ini tidak beda jauh dari trail 150cc lainnya, bahkan tinggi joknya pun sedikit lebih rendah dari rata-rata motor trail 150cc yang dijual di Indonesia.

Kubikasi mesin yang diusungnya mempunyai kapasitas murni 199cc SOHC 2 klep berpendingin udara, dengan pengabutan bahan bakar menggunakan karburator Mikuni BST 31 mm, serta transmisinya 5 speed.

Mesinnya ini diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal sampai 20 horse power di 8.500 RPM, serta torsi puncak 18,6 Nm pada 7.000 RPM.

Tenaga tersebut sudah cukup mumpuni, baik itu untuk kebut-kebutan off road maupun sekadar untuk penggunaan sehari-hari.

Apalagi bobot kering motor ini hanya 113 kg, atau tidak beda jauh dengan Kawasaki KLX 150.

 

Secara penampilan, DR200S mengusung desain yang sederhana dan sedikit terkesan jadul, hal ini bisa dilihat dari penggunaan headlamp, stoplamp, maupun spionnya yang berbentuk kotak.

Dikombinasikan dengan kapasitas tangki yang cukup besar yang mampu menampung sebanyak 13 liter bahan bakar.

Kemudian velg depan DR200S ini menggunakan diameter 21 inch untuk bagian depan, serta 18 inch untuk bagian belakang.

Sementara suspensi depannya mengandalkan tipe teleskopik, dan belakang menggunakan suspensi monoshock prolink dengan pilot pegas yang bisa disetel.

Jika kita melihat fitur dan teknologi dari Suzuki DR200S ini, sepertinya memang sedikit inferior jika dibandingkan kebanyakan motor trail yang beredar di pasaran saat ini.

Misalnya bisa kita lihat dari suspensi depannya yang masih mengandalkan model teleskopik, lalu speedometernya hanya memuat indikator kecepatan, sinyal netral, dan lampu jarak jauh saja.

Selain itu, pengereman belakangnya juga masih menggunakan rem tipe tromol, dan bagian permesinannya juga tergolong basic.

Motor ini masih menggunakan 4 tak karburator berpendingin udara, dan tidak ada fitur kickstarter yang tentunya ini cukup repot jika sewaktu-waktu electric starternya bermasalah.


Nah, yang jadi pertanyaan sekarang adalah, kenapa unit DR200 yang masuk ke Indonesia ini jumlahnya sangat sedikit, dan kenapa Suzuki tidak menjualnya secara umum di Indonesia?

Pertama, pasar trail di Indonesia sendiri saat ini didominasi oleh motor trail 150cc yang tentu saja ini merupakan segmen yang berbeda dengan Suzuki DR200S.

Ya, meskipun ada segmentasi pasar di kelas trail 200cc seperti yang diisi oleh Kawaski KLX 230, kategori ini tergolong sebagai trail premium yang marketnya segmented.

Kemudian alasan yang kedua adalah suplai unitnya yang terbatas. Menurut pihak Suzuki, pabrikan tidak memproduksi secara masif Suzuki DR200S.

Meskipun tidak diketahui berapa rincian jumlahnya, akan tetapi trail DR200S ini hanya dibuat dalam jumlah unit yang terbatas.

Bahkan untuk suplai unit yang dipesan di Indonesia pun kabarnya harus memangkas jatah untuk pasar Australia dan juga Afrika.

 

Alasan berikutnya adalah masalah harga. Sebagai motor yang berstatus CBU (Completely Built Unit) dari Jepang, harga motor ini bisa dipastikan akan lebih mahal karena biaya pajak dan lain-lain.

Sehingga, jika dijual secara umum, diperkirakan harganya bisa tembus mencapai 50 sampai 60 jutaan.

Dengan harga yang lumayan mahal tersebut, tentunya pihak Suzuki Indonesia akan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk menjualnya, mengingat pasar DR200S ini tergolong segmented atau tidak bisa menjangkau konsumen secara luas.

Andipun Suzuki DR200S ini dijual secara umum di Indonesia, kemungkinan motor ini akan head-to-head dengan Kawasaki KLX 230.

Jika berbicara mengenai spek antara keduanya, ternyata meski KLX 230 dibekali kapasitas mesin lebih besar, secara spek di atas kertas DR200S ternyata mempunyai beberapa kelebihan dari KLX 230.

Di antaranya adalah bobotnya yang lebih ringan maupun output power mesinnya yang lebih besar, hanya saja torsi yang dihasilkan DR200S ini sedikit lebih rendah dari Kawasaki KLX 230.

Nah, bagaimana pendapat kalian mengenai Suzuki DR200 ini? Apakah masuknya DR200 ini termasuk agenda terselubung Suzuki dalam riset pengembangan pasar motor trail di Indonesia?